Bosan Jadi Pegawai
Tulisan ini bukanlah mengenai acara di salah satu stasiun televise
swasta tetapi mengenai perubahan profesi seseorang. Pada tahun 1998
Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berdampak pada tingginya tingkat
pengangguran. Tinnginya pengangguran dikarenakan Pemutusan Hubungan Kerja oleh
perusahaan yang mengalami kebangkuratan. Dengan desakan kebutuhan hidup, para
penganggur memeras otak mencari sumber pendapatan lain setelah tidak lagi
mendapat gaji dari pekerjaannya sebagai karyawan. Menjadi pengusaha
kecil-kecilan menjadi jalan keluar yang cukup logis mendapatkan penghasilan dan
kembali produktif.
Pengusaha adalah individu yang melakukan usaha perdagangan sebagai
mata pencahariannya, baik perdagangan barang atau perdagangan jasa. Banyak keuntungan
menjadi pengusaha ketimbang menjasi karyawan, salah satunya adalah lebih
leluasanya kreatifitas karena tidak ada system atau peraturan atasan terhadap
proses kerja. Walaupun dengan kelebihan tersebut, menjadi pengusaha tidaklah
lepas dari beban-beban. Beban atau rintangan yang menjadi tantangan awal adalah
besarnya modal yang diperlukan untuk membuka suatu usaha.
Saat ini angka pertumbuhan usaha mikro semakin tinggi, hal ini
menujukkan banyak penduduk yang berprofesi sebagai pengusaha. Faktor-faktor
yang menarik masyarakat menjadi pengusaha adalah :
1.
Dorongan ekonomi, mencari sumber
penghasilan yang tidak hanya mencukupi biaya hidup tetapi ada bagian yang mampu
menjadi tabungan untuk masa depan.
2.
Sejarah kesuksesan orang-orang yang
sukses dengan berwirausaha
3.
Menjadi pimpinan diri sendiri
sehingga bisa memilih waktu beroprasi
4.
Kebebasan berkreatifitas
5.
Membuka ladang pekerjaan bagi orang
lain yang membutuhkan
6.
Martabat social
Dengan
banyaknya wirausahawan di Indonesia, memberi sumbangsih dalam
perkembangan ekonomi. Yang paling terlihat adalah pada krisis ekonomi 1998, sector
ekonomi mikro membantu menstabilkan kondisi dengan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar