Kecurangan Penjual
Makanan
Borax,
pewarna textile namanya kian santer kita
dengar tahun-tahun ini dengan banyaknya terkuak kasus kecurangan penjual yang
mencampur dagangannya dengan bahan berbahaya ini. Sidak oleh petugas dan
edukasi mengenai sudah banyak dilakukan, tetapi segala upaya tersebut tidak
menbuat para pedangan berhenti memasukkam bahan berbahaya tersebut. Dengan dalih
mengurangi biaya produksi, para penjual seakan-akan mahfum dengan tindakan illegal
mereka.
1. Borax
Borax atau Boraks merupakan suatu senyawa yang berbentuk
kristal, warna putih, tidak berbau, larut dalam air dan stabil pada suhu dan
tekanan normal
Penggunaan
borax sebagai bahan tambahan pangan dilarang, sesuai dengan PerMenkes
No.722/Menkes/Per/IX/ tahun
1988 tentang Bahan Tambahan Makanan
Bahaya Utama Terhadap
Kesehatan
Boraks beracun terhadap semua
sel, bila tertelan boraks dapat mengakibatkan efek pada susunan syaraf pusat,
ginjal dan hati. Konsentrasi tertinggi dicapai selama ekskresi. Ginjal
merupakan organ paling mengalami kerusakan dibandingkan dengan orang lain. Dosis
fatal untuk dewasa 15-20 g dan untuk anak-anak 3-6 g.
2.
Formalin
Formalin adalah nama dagang dari campuran formaldehid,
metanol dan air. Formalin yang beredar di pasaran mempunyai kadar formaldehid
yang bervariasi, antara 20% – 40%. Formalin memiliki kemampuan yang sangat baik
ketika mengawetkan makanan, namun walau daya awetnya sangat luar biasa,
formalin dilarang digunakan pada makanan. Di Indonesia, beberapa undang-undang
yang melarang penggunaan formalin sebagai pengawet makanan adalah Peraturan
Menteri Kesehatan No 722/1988, Peraturan Menteri Kesehatan No.
1168/Menkes/PER/X/1999, UU No 7/1996 tentang Pangan dan UU No 8/1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Hal ini disebabkan oleh bahaya residu yang
ditinggalkannya bersifat karsinogenik bagi tubuh manusia.
3. Pewarna textil
Rhodamin B merupakan zat warna yang berbahaya yang sering
disalahgunakan mewarnai berbagai makanan dan minuman. Rhodamin B demikian juga
Methanil Yellow dan Amaranth telah dilarang penggunaannya dalam makanan.
Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan. Dapat
pula menimbu-kan iritasi pada kulit, iritasi pada mata (kemerahan, oedema pada
kelopak), iritasi pada saluran pencernaan (keracunan, air seni ber-warna merah,
kerusakan ginjal), dll.
Akumulasi dalam waktu lama
berakibat gangguan fungsi hati hingga kanker hati, merusak kulit wajah,
pengelupasan kulit, hipopigmentasi,
hiperpigmentasi, dll.
Cara Menghindari Makanan Berbahaya
Jadilah
konsumen yang bijak dalam memilih makanan yang akan dicerna tubuh. Karena banyak
pakar berpendapat bahwa sumber penyakit adalah
yang berasal dari pencernaan.
1.
Hindari membeli-mengkomsunsi makanan
yang berwarna cerah
2.
Sentuh makanan, karena untuk penggunaan
borax biasanya makanan akan menjadi lebih kenyak yang tidak lazim
3.
Menggunakan indra penciuman terutama
untuk bahan makann seperti ikan dll. Jika tercium bau yang aneh seperti bahan
kimia maka kemungkinan bahan makanan itu sudah tercemar formalin.
4.
Selalu mencuci makanan yang kita beli.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar