Dampak Korupsi Terhadap Bisnis
Saat ini kata korupsi
sudah tidak asing di telinga bangsa Indonesia. Mulai dari anak-anak hingga dewasa seakan biasa mendengar kata ini. Publikasi kasus
korupsi yang gencar ditayangkan di seluruh acara berita bahkan merambah ke
acara berita infotaiment telah membuka mata masyarakat bahwa korupsi sudah
menjadi keajdian luar biasa.
Dilihat dari
pengertiannya korupsi adalah penyelewengan harta milik Negara atau perusahaan
oleh individu atau kelompok. Penambahan “kelompok” sebagai subjek pelaku
korupsi menjadi tren tersenderi yang kian berkembang yang berakibat pada
peliknya pengungkapan kasus-kasus karena sebagian besar melibatkan oknum elit
yang memiliki kekuasaan tinggi dalam suatu jabatan. Ironi yang miris mengingat
jabatan tinggi sudah mendapatkan bagian besar dalam hal hak pendapatan gaji dan
tunjangan tetapi masih merasa belum cukup untuk memperkaya diri.
Korupsi dipandang
sebagai tiket instan menjadi kaya atau bagi sebagian orang, korupsi sangat
membantu untuk ‘memperlicin’ urusan administrative yang biasanya sangat
bertele-tele dengan proses birokrasi yang rumit. Selain alasan primer tersebut
ada beberapa faktor yang mendorong individu melakukan tindak korupsi,
diantaranya :
1.
Gaji yang rendah mendorong seseorang
untuk mencari sumber pendapatan lain guna memenuhi kebutuhan hidup yang kian
mahal.
2.
Proses administrative yang lamban, mahal
dan tidak luwes.
3.
Tradisi meminta upeti oleh colonial
yang masih di turunkan dan mengakar.
4.
Ketimpangan social yang tinggi.
5.
Gaya hidup mewah yang tidak
diimbagi oleh pemasukan yang sesuai.
6.
Persepsi yang menganggap korupsi
adalah hal yang biasa.
Di dalam bisnis, kegiatan perusahaan
memproduksi barang dan jasa beertujuan untuk memaksimalkan laba sudah pasti
mengundang praktek korupsi sebagai aksi instan mempermudah mendapatkan
keuntungan setinggi mungkin. Meskipun korupsi sangat seduktif, namun perusahaan
harus mempertimbangkan kembali dampak yang pasti timbul akibat korupsi. Sangatlah
merugikan jika pengorbanan kecil (korupsi) menyebabkan kerugian besar yang
kemungkinan mengurangi atau meniadakan laba serta sangsi pidana yang menanti.
Sanksi pidana bukan
hanya dampak yang akan ditanggung oleh perusahaan yang melakukan korupsi. Ada beberapa
dampak lain yang memiliki pengaruh besar dalam kegiatan perusahaan, yaitu:
1.
Adanya pemborosan penggunaan
sumber-sumber daya perusahaan.
2.
Kredibilitas perusahaan menurun
3.
Gangguan dana investasi oleh investor
yang menarik modalnya
4.
Dicabutnya izin usaha
5.
Hilangnya pelanggan
6.
Karyawan potensial perusahaan
berpindah kerja
Jika kesemua hal
tersebut terjadi likuidasi perusahan adalah hal yang pasti. Dengan ancaman
bangkrut, perusahaan sudah semestinya mengambil tindakan preventif terhadap
tindak korupsi. Salah satu hal yang kritis adalah penyeleksian ketat terhadap
perekrutan karyawan, mengutamakan kejujuran di
setiap proses usaha, reorganisasi perusahaan yang membuat system baru,
pemberian sanksi tegas terhadap pelaku dan tindakan korup.
Refensi :
http://www.terindikasi.com/2012/06/penyebab-terjadinya-korupsi-di.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar