Aksi Peduli Dengan Pemboikotan
Invasi
Israel ke Gaza bukan pertama kali mereka lancarkan dari sekian aksi-aksi
sengketa Negara. Tindakan tersebut banyak menimbulkan reaksi protes dari
berbagai Negara, tidak terkecuali Indonesia sebagai Negara dengan mayoritas
penduduk beragam Islam. Aksi protes lebih banyak dilakukan dengan demontrasi di
kantor-kantor pemerintahan. Namun di samping itu ada wacana
yang mengajak masyarakat menunjukkan aksi peduli dengan pemboikotan
produk-produk Israel.
Apa yang dimaksud dengan pemboikotan?. Kata dasar boikot bermakna
menolak untuk bekerja sama dalam urusan bisnis, bicara atau berperan serta.
Berdasarkan pengertian tersebut aksi pemboikotan adalah cara-cara yang
digunakan untuk melakukan transaksi bisnis dengan suatu atau beberapa produsen
termasuk ke dalamnya adalah pembelian produk, promosi penjualan dll. Cara ini
dianggap efektif dikarenakan memutus jalur bisnis dalam hal pendapatan
keuntungan perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh Israel. Dalam kaitannya
agresi militir dibiayai oleh hasil keuntungan transasksi perdagangan ke luar
negri.
Menurut mentri luar negri Marty Natalegawa, pemboikotan terhadap produk-produk Israel adalah sebagai
langkah komitmen bersama untuk mendukung kemerdekaan Pelestina. Langkah ini dipandang
lebih konkrit dalam upaya memerdekakan wilayah yang terus diokupasi oleh
Israel. Selain itu langkah boikot adalah salah satu kegiatan diplomatic dalam
Komite Pembebasan Palestina yang merupakan forum kepedulian menteri-menteri
luar negeri anggota non-aliansi dalam hal menggalang dukungan terkait
kemerdekaan Palestina.
Untuk mempermudah pengimplemntasian aksi tersebut oleh masyarakat,
pemerintah dihimbau untuk mengidentifikasi produk-produk Israel yang beredar di
Indonesia. Beberapa ormas masyarakat mendesak menteri perdagangan dan
perindustrian untuk membatalkan semua hubungan dagang dengan Israel bahkan
desakan tersebut menyinggul pada larangan import produk-produk Israek di
Indonesia.
Pemboikotan ini adalah salah satu peranan bisnis terkait kontribusinya dalam perdamaian dunia. Dengan aksi ini bisnis
tidak hanya dipandang dalam hal usaha mengejar laba, tetapi juga memiliki
tanggung jawab dalam kesejahteraan masyarakat.