KULIAH SAMBIL KERJA
Tugas
tulisan ini mengingatkan saya akan ucapan guru mengaji saya dulu ketika masih
SD. Beliau mengatakan bahwa seseorang yang telah berkenalan dengan ilmu akan terus haus untuk
menekuni dan mendalam ilmu tersebut sehingga tidak heran seseorang ingin terus
bersekolah melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Beliau pun menambahkan bahwa
ilmu itu adalah cahaya bagi yang mempelajarinya, sehingga orang yang berilmu
selalu berpikiran terang dalam menjalani hidup. Jujur pada saat itu saya sangat
tidak setuju. Mengapa ada manusia yang mau bersusah payah bangun pagi ke
sekolah/kuliah. Mengeluarkan uang untuk iuran dan mau ditumpahi omelan-omelan
pendidik hanya untuk ilmu?. Tetapi dengan seiring bertambahnya pengalaman
hidup, saya baru bisa memahami ucapan guru saya. Saat ini saya di posisi dimana
saya benar-benar haus akan ilmu. Oleh karena kehausan akan ilmu saya bertekad
melanjutkan kuliah ke tingkat sarjana.
Melanjutkan kuliah
benar-benar saya persiapkan dengan berpikir apakah saya sanggup menjalani dua
rutinitas berat sekaligus, yaitu bekerja dan kuliah?. Saya banyak bertanya
kepada senior yang bekerja sambil kuliah. Rata-rata mereka menyarankan agar
saya lebih baik cepat kuliah sebelum saya menikah. Dengan ucapan basmalah saya
melangkahkan kaki untuk mendaftarkan diri ke salah satu universitas swasta yang
tidak jauh dari tempat kerja. Karena saya ikut kelas malam cukup memudahkan
dalam proses penerimaan mahasiswa baru sebab dibebaskan dari kehadiran masa
orientasi.
Semester awal saya rasa
cukup tidak banyak kendala dirasa. Saya datang tepat waktu dan cukup mampu
memahami materi yang diberikan dosen pengajar. Namun masalah mulai timbul pada
saat pratikum yang dilakukan pada hari minggu. Wah..saya harus rela melepas jadwal
pasien pada hari minggu untuk ikut pratikum. Sebagian orang memposisikan hari
minggu sebagai hari libur tanpa masalah pekerjaan, tetapi bagi saya hari minggu
adalah hari tambahan untuk saya memperoleh rezeki tambahan dengan melakukan
home visit terhadap pasien terapi saya. Belum lagi jadwal ujian utama juga
dilakukan pada pagi atau siang hari yang seharusnya waktu saya bekerja. Dengan
kebijakan kampus tersebut, saya jadi sering meminta izin untuk tidak bekerja.
Sungguh ini mengganggu produktifitas saya.
Bekerja dan kuliah
tidak sesimple bayangan. Menurut saya seseorang yang ingin memutuskan untuk
menjalani dua peran sekaligus harus memiliki mental baja terutama jika memilih
kampus yang ternyata tidak terlalu mendukung aktivitas mahasiswanya yang
bekerja. Berikut saya sertakan beberapa tips yang saya rasa perlu
dipertimbangkan.
1.
Survey
Sesekali luangkanlah waktu
melihat langsung gedung dan suasana kampus yang ingin di tuju. Website seringkali
tidak menyajikan secara lengkap keadaan sebernanrnya kampus. Perhatikan segala
fasilitas dan pelayanan khusus mahasiswa yang bekerja. Banyak kampus menyediakan
kuliah malam tetapi tidak dibarengi dengan pusat informasi pelayanan mahasiswa
malam. Pelayanan mahasiswa hanya di buka pada pagi hingga siang hari, sehingga
mahasiswa malam banyak terlantar dan harus berbesar hati “izin” untuk mendapat
informasi yang hanya dibuka jam pagi-sore.
2.
Bertanya pada orang yang tepat
Pelayanan mahasiswa
baru yang disediakan setiap universitas untuk member informasi pendaftaran,
fasilitas dsb, acap kali tidak menyediakan secara spesifik apa saja yang akan
dihadapi calon mahasiswa pekerja saat kuliah nanti. Bertanyalah kepada mahasiswa
semester lanjut yang sedang ada di lingkungan kampus. Biasanya mereka akan member
informasi plus dan minus keadaan kampus berdasarkan pengalaman mereka.
3.
Teman sepenanggungan
Maksudnya adalah
memiliki teman yang sama ingin kuliah ditempat yang sama. Teman akan membantu
kita agar lebih mudah beradaptasi dan tidak merasa sendiri berbagi suka-duka
hidup kuliah dan bekerja.
4.
Biaya ekstra
Kuliah tidaklah murah
terlebih memilih program malam yang biayanya lebih besar dari program regular. Pintar
dan bijak memilah dan memilih kebutuhan dan keinginan serta cermat
mempersentasekan keuangan terhadap keperluan-keperluan. Carilah beasiswa di
tempat anda bekerja untuk membantu pembiayaan kuliah.
Meningkatkan pengetahuan dengan melanjutkan jenjang
pendidikan sangatlah bijak dilakukan. Tetapi akan lebih baik jika dipersiapkan
sebelum hal tersebut terlaksana. Karena dengan menjalani dua peran besar
sebagai pekerja dan mahasiswa tidaklah semudah membalik telapak tangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar