Masihkah kita mengingat
“tradisi” ketika memasuki tahun ajaran baru di sekolah dasar dulu, dimana orang
tua berebut tempat duduk paling depan untuk anak-anaknya memulai tahun ajaran. Para
orang tua rela datang lebih pagi lalu member tanda pada kursi atau meja dengan nama anak mereka supaya meja
tersebut tidak di tempati oleh anak lain. Perjuangan tersebut semata-mata memudahkan
anaknya untuk mampu lebih memahami pelajaran dan lebih berkonsentrai jika
mereka duduk di kursi terdepan. Adapun alasan lain adalah anak-anak akn lebih
terkendali karena langsung berhadapan dengan guru. Sayangnya kegiatan tersebut
tidak berlaku lagi setelah anak-anak
tumbuh dan berkembang menjadi seorang mahasiswa. Di banyak universitas mahasiswa akan lebih duduk di bangku belakang
saat tiba. Bangku terdepan akan terbiarkan kosong walaupun dosen menghimbau.
Terkonsentrasinya mahasiswa yang duduk di kursi belakang ternyata
menimbulkan masalah tersendiri dalam proses belajar-mengajar. Masalah tersebut
diantaranya kebisingan dan tidak tersampainya pesan dengan baik. Banyak alasan
yang mendasari mengapa banyak mahasiswa
memilih untuk duduk di kursi belakang, beberapa alasan tersebut yaitu :
- Mengantuk : Perasaan megantuk timbul terutama saat jam pertama pelajaran pagi karena merasa bergadang mengerjakan tugas atau karena alasan gaya mengajar dosen yang tidak menarik.
- Bergabung dengan teman : Mahasiswa selalu ingin berkelompok dengan teman-temanya yang di rasa dekat, begitu juga saat belajar. Perasaan kebersamaan akan lebih menyenangkan ketimbang sendiri.
- Takut : Biasanya dosen yang di rasa galak oleh mahasiswa lebih dihindari dengan memilih duduk di kursi belakang. Biasanya karena takut diberi pertanyaan yang sulit.
- Belum mengerjakan tugas : Duduk di kursi belakang member kesempatan menyelesaikan tugas tanpa menjadi pusat perhatian dosen saat mengajar.
- Tidak semangat : Dengan alasan sedang ada masalah pribadi atau tidak tertarik mata kuliah tertentu, menyebabkan mahasiwa lebih memilih duduk di kursi belakang.
- Membahas atau persiapan presentasi kelompok : Untuk menambah kepercayaan diri saat presentasi suatu materi, mahasiswa menyiapkan diri atau kelompok dengan berdiskusi tentang system atau materi yang akan di prestasikan di kursi belakang.
- Tidak ada tempat : walaupun kursi belakang lebih di pilih tetapi ada beberapa mahasiswa yang sengaja ingin duduk di depan untuk lebih mudah paham tentang materi sehingga member isyarat kepada mahasiswa lain bahwa kursi terdepan hanya untuk dirinya. Alasan tersebut menjadikan banyak mahasiswa kecewa dan duduk di kursi belakang.
- Ada juga yang menjadikan alasan ketidaksukaan dengan mahasiswa tertentu di kelas yang menjadikan mahasiswa lebih memilih duduk di belakang untuk menhindari teman yang tidak ia suka.
Tempat duduk di kelas
dapat membatu siswa
lebih memahami pelajaran dikarenakan segi strategisnya. Dengan duduk di depan
siswa akan dengan
jelas melihat catatan dosen di papan tulis juga mendengar lebih jelas ketika
pengajar menerangkan materi. Duduk di depan juga member kesempatam untuk adanya
interaksi dua arah lebih baik. Dengan banyaknya manfaat tentang kelebihan duduk
di kursi depan, ternyata tidak membuat mahasiswa berbondong-bondong duduk di kursi
terdepan. Mulai dari alasan personal hingga alasan keletihan banyak membuat
kelas lebih terkonsentrasi pada sisi belakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar