Etika Bisnis Dalam Berbisnis
Dengan
bergeraknya Indonesia menjadi Negara indrustri, sudah pasti kegiatan transaksi
bisnis menjadi kegiatan nomor satu. Disetiap kegiatan bisnis banyak pihak-pihak
yang terkait didalamnya denga berbagai macam tujuan. Tidaklah heran jika dari
salah satu tujuan tersebut terkadang menggunakan cara-cara yang menimpang untuk
cepat tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Untuk menghindari adanya
kerugian tersebutlah, ada beberapa pedoman-pedoman penting yang harus
dijalankan para pelaku bisnis untuk menjaga kelangsungan proses kegiatan
bisnisnya berjalan dengan baik.
Etika
adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang
nilai, norma atau moralitas. Dengan
demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai
mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional
mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada
pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu
buruk apa alasan pikirannya, merupakan lapangan etika. Salah satu kajian etika
yang amat populer memasuki abad 21 di mellinium ketiga ini adalah etika bisnis.
Masih ingatkah kita akan permasalahan kontroversi penyedap masakan
M***** yag disinyalir mengandung enzim babi. Penjualan penyedap masakan di
Indonesia terutama untuk merek M****** paling banyak dicari oleh konsumen di
pasar. Dengan fakta mayoritas penduduk adalah beragama Islam sudah pasti akan
berdampak buruk terhadap penjualan merek penyedap makanan tersebut. Karena telah
dianggap menipu konsumen dengan produk yang tidak halal menurut agama.
Dampak dari hal tersebut adalah kerugian sebesar 55 milyar disertai
dengan penyegelan pabrik untuk sementara, penurunan saham perusahaan, belum
lagi image buruk yang tercipta dari opini masyarakat.
Dengan maraknya bisnis online di masyarakat ternyata tidak lepas
dari praktik pelanggaran etik dalam bertransaksi. Yang paling sering dijumpai
adalah penipuan pembelian barang yang tidak sesuai dengan criteria barang yang
dijelaskan sebelumnya atau tidak ada pengiriman barang padahal pembayaran sudah
dilakukan memalui transfer antar bank.
Dampak yang sudah pasti adalah hilangnya kepercayaan seller oleh
buyer dengan pemberian reputasi buruk yang berujung pada tidak ada buyer yang
percaya untuk melakukan bisnis dengan seller yang menipu. Jika berlanjut,
banyak seller yang di bui dikarenakan bui oleh tindakan penipuan.
Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sangsi.
Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan.
Repotnya, norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang
melanggar aturan diberikan sangsi untuk memberi pelajaran kepada yang
bersangkutan.
Walaupun banyak oknum-oknum tidak bertanggung jawab, dalam dunia
bisnis masih banyak penjual yang mendasari kegiatan bisnis mereka dengan etika.
Contohnya adalah perusahaan Indofood yang hampir produknya banyak digunakan
masyarakat. Dalam proses bisnisnya, mereka menyediakan layanan pengaduan
konsumen yang dimaksudkan untuk mendekatkan perusahaan kepada konsumen. Di samping
itu kegiatan timbal balik kemasyarakat dengan kegiatan Corporate Social
Responsibility yang berusaha membangun sumber daya manusia yang unggul melalui
program bea siswa dan research.
Dengan adanya program CSR dan dasar etika dalam berbisnis Indofood
menjadi salah satu perusahaan yang memiliki image baik di masyrakat dengan
omset penjualan yang tinggi. Inilah salah satu keuntungan etika dalam berbisnis
yang secara tidak langsung membantu dalam peningkatan laba perusahaan dan citra
perusahaan.
Daftar Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar