Rabu, 17 Oktober 2012

ETIKA BISNIS


Etika Bisnis Dalam Berbisnis

Dengan bergeraknya Indonesia menjadi Negara indrustri, sudah pasti kegiatan transaksi bisnis menjadi kegiatan nomor satu. Disetiap kegiatan bisnis banyak pihak-pihak yang terkait didalamnya denga berbagai macam tujuan. Tidaklah heran jika dari salah satu tujuan tersebut terkadang menggunakan cara-cara yang menimpang untuk cepat tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang lain. Untuk menghindari adanya kerugian tersebutlah, ada beberapa pedoman-pedoman penting yang harus dijalankan para pelaku bisnis untuk menjaga kelangsungan proses kegiatan bisnisnya berjalan dengan baik.
Etika adalah bagian dari filsafat yang membahas secara rasional dan kritis tentang nilai, norma atau  moralitas. Dengan demikian, moral berbeda dengan etika. Norma adalah suatu pranata dan nilai mengenai baik dan buruk, sedangkan etika adalah refleksi kritis dan penjelasan rasional mengapa sesuatu itu baik dan buruk. Menipu orang lain adalah buruk. Ini berada pada tataran moral, sedangkan kajian kritis dan rasional mengapa menipu itu buruk apa alasan pikirannya, merupakan lapangan etika. Salah satu kajian etika yang amat populer memasuki abad 21 di mellinium ketiga ini adalah etika bisnis.
Masih ingatkah kita akan permasalahan kontroversi penyedap masakan M***** yag disinyalir mengandung enzim babi. Penjualan penyedap masakan di Indonesia terutama untuk merek M****** paling banyak dicari oleh konsumen di pasar. Dengan fakta mayoritas penduduk adalah beragama Islam sudah pasti akan berdampak buruk terhadap penjualan merek penyedap makanan tersebut. Karena telah dianggap menipu konsumen dengan produk yang tidak halal menurut agama.
Dampak dari hal tersebut adalah kerugian sebesar 55 milyar disertai dengan penyegelan pabrik untuk sementara, penurunan saham perusahaan, belum lagi image buruk yang tercipta dari opini masyarakat.

Dengan maraknya bisnis online di masyarakat ternyata tidak lepas dari praktik pelanggaran etik dalam bertransaksi. Yang paling sering dijumpai adalah penipuan pembelian barang yang tidak sesuai dengan criteria barang yang dijelaskan sebelumnya atau tidak ada pengiriman barang padahal pembayaran sudah dilakukan memalui transfer antar bank.

Dampak yang sudah pasti adalah hilangnya kepercayaan seller oleh buyer dengan pemberian reputasi buruk yang berujung pada tidak ada buyer yang percaya untuk melakukan bisnis dengan seller yang menipu. Jika berlanjut, banyak seller yang di bui dikarenakan bui oleh tindakan penipuan.

Etika bisnis tidak akan dilanggar jika ada aturan dan sangsi. Kalau semua tingkah laku salah dibiarkan, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Repotnya, norma yang salah ini akan menjadi budaya. Oleh karena itu bila ada yang melanggar aturan diberikan sangsi untuk memberi pelajaran kepada yang bersangkutan.

Walaupun banyak oknum-oknum tidak bertanggung jawab, dalam dunia bisnis masih banyak penjual yang mendasari kegiatan bisnis mereka dengan etika. Contohnya adalah perusahaan Indofood yang hampir produknya banyak digunakan masyarakat. Dalam proses bisnisnya, mereka menyediakan layanan pengaduan konsumen yang dimaksudkan untuk mendekatkan perusahaan kepada konsumen. Di samping itu kegiatan timbal balik kemasyarakat dengan kegiatan Corporate Social Responsibility yang berusaha membangun sumber daya manusia yang unggul melalui program bea siswa dan research.

Dengan adanya program CSR dan dasar etika dalam berbisnis Indofood menjadi salah satu perusahaan yang memiliki image baik di masyrakat dengan omset penjualan yang tinggi. Inilah salah satu keuntungan etika dalam berbisnis yang secara tidak langsung membantu dalam peningkatan laba perusahaan dan citra perusahaan.


Daftar Referensi:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar